Senin, 24 Desember 2012

Pramuka


1. SKU/ TKU (Syarat Kecakapan Umum/ Tanda Kecakapan Umum)

Gambar 2. SKU/ TKU
2. SKK/ TKK (Syarat Kecakapan Khusus/ Tanda Kecakapan Khusus)
Gambar 3. SKK/ TKK
a. Tingkatan TKK
1. Pada tingkatan S hanya ada 1 tingkat, bentuknya segitiga.
2. TKK pada tingkat G, T, dan D terdiri atas 3 tingkat, yakni :
a. Purwa, berbentuk lingkaran, dengan garis pinggir, dan diameter 2,5 cm.
b. Madya, berbentuk persegi, dengan ukuran sisi + 2,5 cm
c. Utama, berbentuk segi lima beraturan.
Yang membedakan antara G, T dan D dalam TKK adalah warnanya. Untuk G berwarna merah, sedangkan pada T dan D berwarna kuning.
b. TKK Wajib
Berjumlah 10 buah, beberapa di antaranya adalah : berkemah, menabung, menjahit, pengamat.
3. SPG/ TPG (Syarat Pramuka Garuda/ Tanda Pramuka Garuda)
a. Pramuka garuda adalah seorang Pramuka yang dapat menjadi teladan dan telah memenuhi syarat sebagai seorang Pramuka garuda.
b. SPG sesuai dengan golongan usia, dibedakan lewat warna dasar.
c. Pada siaga, TPG dapat diberikan ketika telah memenuhi SKU Tata
Pada penggalang, TPG diberikan ketika telah memenuhi SKU Terap
Pada penegak, TPG dapat diberikan ketika telah memenuhi SKU Laksana
d. Logo Pramuka garuda (background warna sesuai dengan tingkatan)
e. Pada upacara, icon digantung pada kalung.
BAB 20
KIASAN PADA MASING-MASING GOLONGAN
1. Siaga
Kemudian segeralah kita memulai dengan pembangunan yang membutuhkan bantuan yang tinggi dan penataan yang baik. Diinspirasi oleh sejarah pendirian Budi Utomo pada 20 Mei 1908.
2. Penggalang
Kita mencari ramuan atas bahan-bahan yang kemudian dirakit/ disusun dan akhirnya kita terapkan dalam pembangunan bangsa. Terinspirasi oleh peringatan Sumpah Pemuda tahun 1928.
3. Penegak
Dalam pembangunan kita memerlukan bantara-bantara (ajudan) pengawas kader pembangunan yang kuat, baik, terampil dan bermoral yang sanggup melaksanakakan pembangunan. Berdasarkan sejarah kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.
4. Pembina = membina bangsa dan negara
5. Andalan = para pemimpin yang diandalkan.
BAB 21
STRUKTUR ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA
1. Tugas pokok gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik.
2. Jenjang organisasi sebagaimana yang telah digambarkan terdahulu, yakni dari Gugus Depan, Kwartir Ranting, Kwartir Cabang, Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional.
3. Lemdikacab yakni lembaga pendidikan tingkat cabang
4. Musyawarah Nasional (Munas) dan Musyawarah Daerah (Musda) serta Musyawarah Cabang (Muscab) diadakan 1 kali dalam 5 tahun. Sedangkan Musyawarah Ranting (Musran) dan Musyawarah Gudep (Mugus) diadakan 1 kali dalam 3 tahun.
5. Musran pada Kwarran harus dihadiri oleh 6 orang yang dimandatir oleh KaKwarran, utusan dari gudep sebanyak 4 orang (1 penegak, 1 pandega dan 2 pembina)
6. Muscab harus dihadiri oleh 7 orang yang dimandatir oleh KaKwarcab, 1 orang dari Mabicab, 7 orang dari Kwarran (termasuk dari DKR dan Mabiran)
7. Musda harus dihadiri oleh 6 orang yang dimandatir oleh KaKwarda (termasuk Ketua DKD ditambah 1 orang dari Mabida), 6 orang dari Mabicab, 6 orang dari Kwarran.
8. Munas harus dihadiri oleh 8 orang yang dimandatir oleh KaKwarnas (termasuk 1 orang anggota DKD ditambah 2 dari Mabinas)
9. Kepengurusan dalam organisasi kepramukaan terdiri atas :
a. 1 orang ketua
b. Beberapa wakil ketua (sekaligus ketua bidang/ seksi/ departemen/ pogja)
c. Sekjend (pada Kwarnas) atau sekretaris (pada Kwarda, Kwarcab, Kwarran dan Gudep)
d. Beberapa orang anggota
10. Ketua dapat dipilih 2 x masa bakti berturut-turut
11. Kwartir menetapkan andalan urusan yang dikelompokkan dalam bidang-bidang yang ditentukan, bertugas untuk memperlancar dan mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan Kwartir.
12. Sekretaris bertugas untuk menyusun staf yang terdiri atas karyawan yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis dan administrasi yang dipimpinnya.
13. Kwartir membentuk pimpinan Saka yang ketuanya ex officio.
14. Untuk menjadi seorang andalan, minimal aktif dalam 5 tahun terakhir di Kwartir.
BAB 22
ORGANISASI GUGUS DEPAN (GUDEP)
1. Organisasi gudep diatur berdasarkan Skep. Kwarnas No. 086/ 2004, yakni :
Gambar 4. Organisasi Gugus Depan
Penjelasan :
Organisasi gugus depan dibina oleh seorang pembina, dengan 4 satuan. Yakni Perindukan Siaga (S), Pasukan Penggalang (G), Ambalan Penegak (T), dan Racana Pandega (D). Perindukan siaga terdiri atas 4 barung, yang dibina oleh seorang Pembina Siaga (BS) dan dibantu oleh 3 orang Pembantu Pembina Siaga (PBS). Jumlah peserta didik adalah 4 barung x 10 Siaga = 40 orang siaga.
2. Dalam mugus dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Pertanggung jawaba keuangan
b. Program kerja (selama 3 tahun masa bakti)
c. Pemilihan pembina gudep
3. Dewan kehormatan pada pandega adalah semua pandega yang telah dilantik. Pada
4. Dewan kehormatan terdiri atas :
a. Mabigus
b. Pembina satuan
c. Pembina gudep
d. Pembina ambalan
5. Administrasi gudep terdiri atas :
a. Buku induk
b. Buku keuangan
c. Buku inventaris
d. Buka agenda rapat
BAB 23
SISTEM AMONG
1. Sistem among adalah cara mengasuh. Istilah ini digunakan pertama kali oleh Ki Hajar Dewantara yang memiliki nama lengkap Raden Mas Surjadiningrat, lahir pada 2 Mei 1889 yang kemudian diperingati sebagai hari pendidikan nasional.
2. Sistem among adalah sistem pendidikan dengan cara memberi kebebasan bergerak dan bertindak leluasa sejauh mungkin, menghindari unsur :
a. Perintah
b. Keharusan
c. Paksaan
Sehingga tidak merugikan bagi masyarakat dan diri sendiri
Pedoman :
Ing Ngarso sing Tulodo (Di depan memberikan contoh)
Ing Madyo Mangun Karso (Di tengah menjadi motivator)
Tut Wuri Handayani (Di belakang sebagai pendorong)
3. Dalam gerakan Pramuka, peserta didik diberi kesempatan untuk mengembangkan kepribadiannya, bakatnya, kemampuannya dan cita-citanya.
4. Pembina hanya bertugas menjaga, membenarkan, meluruskan, mendorong, memberi motivasi, menjadi tempat konsultasi dan bertanya bagi peserta didik.
5. Sistem among secara terpadu dapat dilihat pada gambar :
Bimb.
Langsung Bimb. Tak
Langsung
Gambar 5. Sistem Among dalam Gerakan Pramuka
BAB 24
SATUAN KARYA (SAKA)
1. Saka merupakan wadah pendidikan guna menyalurkan :
a. Bakat
b. Minat
c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
d. Mengembangkan keterampilan
e. Mencari pengalaman
2. Tujuan diadakannya Saka
Pemantapan mental, moral, fisik, intelek, khususnya dalam bidang teknologi sehingga pada saat mereka meninggalkan gerakan Pramuka akan benar-benar siap menjadi kader bangsa sekaligus kader pembangunan.
3. Sasaran Saka adalah :
a. Ketahanan mental, moral dan kemampuan menghadapi tantangan hidup
b. Keterampilan ber-iptek praktis di abad 21, mandiri, berani, dan bertanggung jawab
c. Keterampilan wirausaha
4. Saka dapat didirikan kalau ada > 10 orang Pandega yang mempunyai keinginan yang sama pada satu Saka. Semua tergantung pada diri kita.
5. Satuan karya tertinggi terletak di cabang, dan paling efektif adalah pada ranting.
6. Anggota Saka pada Gudep tidak boleh melepaskan diri dari keanggotaan di Gudep.
7. Kalau akan berpindah Saka, harus ada izin dari Dewan Saka sebelumnya.
8. Pengorganisasian Saka
a. Berdasarkan AD dan ART
b. Di bawah wewenang, pengendalian dan bimbingan Kwarran atau Kwarcab
9. Dewan Saka terdiri atas :
a. Para pemimpin krida (bidang dalam Saka)
b. Pamong Saka
c. Wakil pamong Saka
d. Instruktur (pembimbing)
10. Pamong Saka adalah pembina Pramuka mahir penegak/ pandega yang berusia antara 30 – 50 tahun dan mempunyai minat atau kegemaran.
11. Beberapa Saka di Indonesia :
a. Saka Bhayangkara (di bawah naungan Polri)
b. Saka Taruna Bumi (Bidang Pertanian)
c. Saka Dirgantara (Bidang Penerbangan)
d. Saka Kencana (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional)
e. Saka Wana Bakti (Kehutanan)
f. Bahari (Kelautan)
g. Bakti Husada (Kesehatan)
BAB 25
PAKAIAN SERAGAM
1. Pakaian yang dikenakan oleh semua anggota gerakan Pramuka mempunyai bentuk, warna dan tata cara pemakaiannya sama.
2. Fungsi penggunaan seragam adalah :
a. Kesatuan dan jiwa kepramukaan
b. Pendidikan kepemimpinan, kesederhanaan, keindahan, kesopanan.
c. Rasa harga diri, jiwa kebangsaan, persatuan dan kesatuan
d. Penanaman disiplin
3. Warna coklat melambangkan sejarah perjuangan.
4. Pada siaga dan penggalang
Pakaian putra : dimasukkan ke dalam celana, 2 saku di atas, baret miring ke kanan.
Pakaian putri : saku berada di bawah, tidak menggunakan kancing saku, topi bundar.
5. Untuk baju menggunakan kain Prof no. 27 sedangkan celana atau rok menggunakan kain Prof No. 29
BAB 26
TANDA PENGENAL DALAM GERAKAN PRAMUKA
1. Tanda Umum berdasarkan Skep No. 059/ 1982
a. Tutup kepala
b. Seragam leher/ pita
c. Tanda pelantikan
d. Tanda kepanduan Putra/ putri
e. Tanda harian
2. Tanda Satuan berdasarkan Skep No. 137/ 1987
a. Tanda barung, regu, sangga, reka, dan krida
b. Tanda gudep, lencana daerah, dan lambang kwartir
c. Tanda Saka
d. Tanda Gudep Luar Biasa
3. Tanda Jabatan berdasarkan Skep No. 202/ 1988
a. Tanda Pemimpin/ wakil pimpinan barung, regu, sangga, reka dan krida
b. Tanda Pembina dan Pembantu Pembina
c. Tanda Andalan dan Mabi
d. Tanda Korp Pelatih
e. Tanda Dewan Kerja (T/D)
f. Tanda Pamong Saka
4. Tanda Kecakapan berdasarkan Skep No. 056/ 1982
a. Tanda Kecakapan Umum (82/ 1988)
b. Tanda Kecakapan Khusus (132/ 1979)
c. Tanda Pramuka Garuda (045/ 1980 yang ditambah pada Skep No. 101/ 1989)
d. Tanda Pembina Mahir
5. Tanda Kehormatan berdasarkan Skep No. 090/ 1983
a. Untuk Peserta Didik
- Tanda penghargaan
- Bintang Tahunan
- Bintang Wiratama
- Bintang Teladan
b. Untuk Orang Dewasa
- Lencana tahunan
- Pancawarsa
- Wiratama
- Darma Bhakti
- Melati
- Tunas Kelapa
c. Tanda kehormatan dari Badan Organisasi Sosial dan Kemanusiaan
d. Tanda kehormatan dari pemerintah dan negara lain
BAB 27
LAMBANG GERAKAN WOSM DAN WAGGS
1. Tunas Kelapa
Oleh : Soemardjo Atmodipoero
Digunakan sejak 14 Agustus 1961
SK Kwarcab No. 6/KN/72/1972
2. Alasan :
a. Cikal adalah tanaman pertama di bumi Indonesia, kiasan bahwa Pramuka adalah generasi yang pertama mendiami bumi Indonesia.
b. Cikal dapat tumbuh di mana saja, kiasan bahwa setiap Pramuka dapat beradaptasi di semua daerah.
c. Cikal dapat tumbuh dalam waktu yang lama, kiasan bahwa Pramuka itu sehat, kuat dan ulet.
d. Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas, simbol bahwa Pramuka bercita-cita tinggi dan lurus.
e. Nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah, kiasan bahwa setiap Pramuka berpegang pada tekat dan keyakinan yang baik, benar dan kuat.
f. Nyiur adalah pohon serbaguna, kiasan bahwa Pramuka akan menjadi manusia yang berguna dan membaktikan diri untuk kepentingan tanah air.
3. WOSM adalah kependekan dari The World Organization of the Scout Movement (Persatuan Gerakan Pramuka se-Dunia)
a. Kompas sebagai simbol kebenaran
b. Tiga ujung sebagai tiga janji
c. 2 bintang sebagai kebenaran
d. Tali yang disimpul mati sebagai simbol persahabatan
e. Putih suci melambangkan kemuliaan
f. Ungu melambangkan kepemimpinan
4. WAGGS adalah kependekan dari World Association of Girl Guide and Girl Scout (Persatuan Pramuka Puteri se-Dunia)
a. Warna emas sebagai simbol matahari bersinar
b. 3 daun sebagai 3 janji
c. Tongkat sebagai cinta kemanusiaan
d. Jarum kompas sebagai taat janji
e. Motto : Sedia (Be prepare!)
5. Badge Sulawesi Selatan
Oleh : Abdurrahman Firdaus
a. Gunung 3 buah melambangkan trisatya
b. Hasanuddin simbol kita calon penerus bangsa, seperti Sultan Hasanuddin sebagai Ayam Jantan dari Timur
c. Tamalatea artinya tak kunjung layu
d. Laut melambangkan bahwa Sulawesi selatan dikelilingi oleh laut
BAB 28
KEWIRAAN
1. Wira berarti gagah, satria, pahlawan perkasa, berani atau patriot.
2. Materi kewiraan dipersiapkan untuk menggali potensi dan kemampuan bela negara melalui :
a. Meningkatkan perasaan cinta tanah air
b. Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara
c. Keyakinan akan kesaktian Pancasila sebagai ideologi negara
d. Kesadaran rela berkorban
e. Kemampuan bela negara
3. Kewiraan diartikan sebagai kesadaran mencintai dan memuliakan serta keberanian untuk membela bangsa dan tanah air.
4. Pendidikan kewiraan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik untuk mengembangkan kecintaan, kesetiaan dan keberanian bela tanah air dan sekaligus sebagai sebuah sistem nasional.
5. Maksud dan tujuan pendidikan kewiraan adalah untuk memperluas cakrawala pikir peserta didik sebagai pejuang bangsa dalam usaha menciptakan kesejahteraan dan keamanan nasional.
6. Tujuan belajar kewiraan adalah untuk meningkatkan kesadaran diri dalam bela negara, berfikir komprehensif, dan integral di kalangan pelajar.
7. Dasar hukumnya adalah : UUD 1945, Pancasila, GBHN, Kep. Mendikbud 061/4/1985, Kepmenhankam nomor 02/II/1985, UU No. 20/ 1982 tentang Pokok-pokok pertahanan Nasional, UU No. 2/ 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berisi tentang Ruang lingkup dan Integrasi pendidikan.
BAB 29
KEWIRAUSAHAAN
1. Usaha adalah kemauan untuk mendapatkan sesuatu, kemauan untuk bekerja.
2. Wirausaha adalah perilaku dengan penuh keberanian, mengambil risiko, keutamaan, kreatifitas dan keteladanan dalam menangani usaha berpijak pada kemauan.
3. Kewirausahaan diartikan sebagai semangat sikap perilaku dan kemauan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya menciptakan cara kerja dengan meningkatkan efisiensi kerja lebih baik untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.
4. Asas pokok kewirausahaan yakni :
a. Mandiri
b. Mampu memecahkan masalah
c. Keberanian mengambil keputusan secara cepat dalam kondisi kritis
d. Keberanian mengambil risiko
e. Inovatif dan kreatif
f. Produktif
g. berkarya
5. Pendidikan kewirausahaan diberikan dengan tujuan dasar untuk membentuk manusia yang :
a. Rasa percaya diri
b. Kemandirian
c. Kreatif dan mampu menemukan peluang
d. Inovatif
e. Mampu berkomunikasi dengan baik
f. Hidup terencana
g. Jujur
h. Hemat
i. Tangguh
j. Disiplin
k. Mampu melakukan managerial
l. Berfikir dan bertindak strategis
m. Berani mengambil risiko
n. Kreatif
6. Sarana media kewirausahaan pada kepramukaan yakni :
a. Pembina yang berkualitas
b. Tersedianya program pendidikan peserta didik yang baik
c. Daya guna SKU, SKK dan SPG dan Usaha pemilikan TKU, TKK dan TPG
d. Satuan karya
e. Meningkatkan iman dan taqwa
7. Pendidikan kewirausahaan dalam kepramukaan dilakukan :
a. Program pendidikan peserta didik yang disusun secara bersama
b. Pembina yang mengintegrasikan materi yang dapat memupuk rasa percaya diri, mandiri kreatif.
c. Pemimpin satuan belajar menjadi pemimpin
d. Learning by doing, learning by earn, earn to life
8. Untuk menjadi Pramuka yang berkualitas harus dilakukan :
a. Pemberdayaan gugus depan
b. Manajemen diefektifkan
c. Manunggal pada masyarakat
d. Pembina berkompetensi
e. Didikan tinggi, efektif dan efisien
9. Sasaran akhir dari kewirausahaan adalah pembinaan watak yang :
a. Berperilaku luhur
b. Berjiwa Pancasila
c. Mempunyai semangat iptek dan imtaq
d. Semangat mandiri
e. Jiwa kewira dan usahaan.
BAB 30
BERKEMAH SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN
1. Kegiatan yang dilakukan di luar (alam terbuka) merupakan cara efektif pembentukan watak peserta didik. Dengan berkemah, peserta didik bisa belajar untuk menghargai kesederhanaan, menghindari pola hidup konsumtif dan mempelajari keharmonisan.
2. Berkemah adalah suatu rekreasi yang edukatif di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan serta sistem among. Di dalamnya terdapat interaksi antara
3. Perkemahan akan efektif jika :
a. 3M (mudah, manfaat, murah)
b. Dilaksanakan dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
4. Untuk mencapai tujuan dan sasaran pada perkemahan, perhatikan :
a. Keamanan dan keselamatan
b. Disiplin dan lingkungan
c. Tata cara
5. Berkemah akan menjadi hal yang sangat penting, sebagai puncak materi yang telah dipelajari dan diikuti. Berkemah juga menjadi satuan Pramuka yang baik dan efektif, bukan latihan yang hanya mengejar TKK.
6. Tujuan berkemah antara lain :
a. Membina dan mengembangkan kemampuan fisik, mental, intelektual, emosional dan sosial peserta didik sebagai individu.
b. Membentuk manusia :
1) bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa
2) Membina mental dan percaya diri
3) Memiliki kesehatan dan daya tahan tubuh
4) Memiliki daya kreasi
5) Memiliki keterampilan dan ketangkasan
c. Belajar bekerjasama, bergotong royong, dan hidup mandiri
d. Mengembangkan rasa cinta tanah air
e. Mencari pengetahuan dan pengalaman baru
f. Menjadi salah satu wadah untuk melakukan pengabdian pada masyarakat
7. Berkemah dilakukan hanya pada Penggalang, Penegak dan Pandega. Pada siaga boleh dilakukan jika hanya berupa persami yang tendanya didirikan oleh pembina, peserta tidak memasak dan acara disusun oleh pembina dengan baik.
8. Pemilihan tempat berkemah :
a. Cari tanah yang rata atau sedikit miring
b. Cari tanah yang berumput
c. Ada pohon untuk tempat berlindung
d. Ada saluran pembuangan air
e. Pemandangan yang menarik
f. Arena petualangan yang menantang
g. Keamanan lokasi terjamin, baik dari binatang buas maupun dari gangguan lain
h. Tidak terlalu dekat dengan jalan raya atau perkampungan
i. Tidak terlalu jauh dari pasar, pos kesehatan dan pos keamanan
9. Pelaksanaan perkemahan
a. Persiapan, lakukan kesepakatan dan penyusunan acara oleh Dewan Satuan. Tentukan :
1) Waktu dan tempat, juga tujuan dan biaya
2) Peralatan dan pembekalan
3) Peninjauan tempat berkemah
4) Izin dari orang tua dan penguasa daerah setempat
5) Panitia pelaksana
6) Susunan acara
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan dilakukan sesuai dengan rencana dan tujuan
2) Kegiatan dilakukan sesuai dengan kemampuan peserta didik
3) Tersedia acara pengganti. Setiap kegiatan harus memperhatikan keselamatan dan keamanan, lokasi setelah perkemahan selesai harus bersih, perlengkapan regu dan pribadi perlu diperhatikan.
4) Perkemahan pada Penegak dan Pandega dapat dilaksanakan (dipanitiai) oleh Sangga atau Reka.
c. Evaluasi
1) Prestasi peserta didik mengalami perubahan ke arah positif
2) Kesehatan peserta mengalami peningkatan
3) Kekurangan dan kelemahan perkemahan diketahui

BAB 31
KETERAMPILAN KEPRAMUKAAN
1. Keterampilan kepramukaan adalah keterampilan yang didapat dalam kegiatan yang mungkin saja dapat menjadi pelajaran bagi peserta didik dalam menghadapi tantangan hidup. Keterampilan yang diberikan disesuaikan dengan usia, lama kegiatan diikuti dan kualitas pembina.
2. Jenis-jenis keterampilan kepramukaan :
a. Spiritual
1) Pengenalan kaidah-kaidah agama
2) Pengamalan Prinsip Dasar Kepramukaan
3) Pengamalan Kode Kehormatan Pancasila
4) Pengamalan Pancasila
b. Emosional
1) Cermat menghadapi masalah
2) Bijak dalam mengambil keputusan
3) Tidak tergesa-gesa dalam menentukan sikap
4) Menghormati lawan bicara, sopan santun, dan menghormati orang yang lebih tua
c. Manajerial
1) Kepemimpinan, perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
2) Administrasi kegiatan
3) Hubungan antar instansi
4) Penyusunan laporan hasil kegiatan
d. Fisik
1) Tali-temali : simpul ujung tali, simpul mati, simpul anyam dan berganda, simpul erat, simpul pangkal, simpul tarik, simpul kursi, dan simpul tiang.
2) Ikatan : ikatan canggah, palang, sambungan dan kaki tiga.
3) Kompas, peta (peta pita/ peta perjalanan dan peta lapangan) dan penggunaannya.
4) Bahasa isyarat, sandi, morse dan smaphore.
5) Menaksir tinggi pohon dan lebar sungai.
e. Mengenal berbagai gejala alam, misalnya : kabut, matahari dan bintang
f. Keterampilan sosial
1) P3K
a) Kesehatan lapangan
b) Dapur umum
c) Evakuasi
d) SAR (Search and Rescue)
2) Kesehatan masyarakat
3) Pengamanan masyarakat
a) Pengamanan TKP (Tempat Kejadian Perkara)
b) Kebakaran
c) Konservasi tanah dan air
BAB 32
PENJELAJAHAN LINTAS ALAM
1. Penjelajahan lintas alam dikonsentrasikan pada Survival Training yang penuh dengan tantangan. Diramu dengan variasi :
a. Membaca peta
b. Menggunakan kompas
c. Membuat peta pita perjalanan
d. Memecahkan sandi dan bahasa isyarat
e. Membaca tanda jejak
f. Menaksir tinggi pohon dan lebar sungai
g. Sketsa panorama
h. Praktik membalut dan mengangkat pasien (P3K)
i. Halang rintang (alami dan buatan)
2. Proses yang ingin dicapai dalam penjelajahan lintas alam adalah pengembangan :
a. Kepemimpinan
b. Demokrasi
c. Kekompakan team
d. Kematangan berpikir
e. Kemandirian
f. Percaya diri
g. Keterampilan dan ketangkasan
h. Administrasi dan pembagian tugas
i. Pengetahuan dan pengalaman
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penjelajahan lintas alam
a. Keselamatan peserta didik
b. Tingkat kesulitan yang akan dialami peserta didik di dalam perjalanan
c. Petugas yang memadai baik dalam jumlah maupun dalam kualitas
d. Penyusunan laporan hasil perjalanan
e. Evaluasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar